Saturday, March 23, 2013

Nadine Chandrawinata


Nadine Chandrawinata mendapat pujian dari pengusaha kaya Negeri Paman Sam, Donald Trump. Konglomerat  papan atas itu menilai putri Indonesia 2005 ini sebagai kontestan yang layak diperhitungkan dalam perebutan gelar Miss Universe 2006.

Bagi pengusaha kaya dan terkenal di Amerika Serikat, Donald Trump, Nadine merupakan salah satu delegasi terbaik di ajang Miss Universe 2006 yang patut diperhitungkan.

Di Panel Board (papan penilaian juri), halaman Hot Picks Miss Universe 2006, di situs www.missosology.org, nama Nadine ada di urutan ke-14, setelah Miss Peru. Nadine dinilai potensial untuk menjadi ratu dunia. Namun, catatan ini bisa berubah setiap minggu, dan ini tergantung pada Nadine sendiri.

Lalu, pada polling yang digelar panitia Miss Universe untuk responden umum sejak 30 Juni, Nadine masih bertahan di peringkat kelima (9 persen). Posisinya di bawah Miss Albania Eralda Hitaj (12 persen), tapi masih di atas MissThailand Charm Osatanon (6 persen).

Fisik Nadine yang terlihat eurasian, campuran Eropa dan Asia, menjadi paduan hasil genetik yang unik dari kedua orangtuanya. Ayahnya, Andy Chandrawinata, berasal dari Jember, Indonesia, dan ibunda Nadine, Elfriede, adalah orang Frankfurt, Jerman. Nadine lahir di Hannover, 8 Mei 1984.

Nadine membuktikan kecantikannya yang dinilai klasik bisa mencuri hati setiap orang. Dari hasil penilaian, sejak terpilih sebagai Puteri Indonesia 2005 hingga masa karantina Miss Universe 2006, panitia dan juri pun berpendapat, tak dapat disangkal lagi, kecantikan Nadine memang memesona.

Nadine Chandrawinata, tampak begitu antusias saat diminta terlibat dalam pementasan ketoprak. Wanita blasteran Jerman-Jember ini mendapat peran sebagai Dyah Padukasari yang menjadi calon permaisuri Raja Hayam Wuruk Sry Rajasanagara untuk pementasan ketoprak Puspo Budoyo di Hall Senayan City, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat 4 Juli 2008.

Pergelaran kesenian Jawa yang bertajuk Perkawinan Raja Hayam Wuruk itu digelar di tempat itu pada malam harinya. Nadine mengaku cukup sulit berdialog dalam bahasa Jawa Tengah saat berlatih untuk pementasan itu. 

Meski begitu, Nadine berusaha semaksimal mungkin melafalkannya. Salah satu peserta kontes kecantikan sejagat Miss Universe 2006 ini juga terus belajar berkomunikasi dengan ayahnya yang asal Jember menggunakan bahasa Jawa. Saat pertama kali berlatih ketoprak, Nadine mengaku tidak pede.



Puteri Indonesia 2005, Nadine Chandrawinata yang merayaan Natal di kampung halaman ayahnya, Andi Chandrawinata, di Kabupaten Jember, Jatim, menyatakan kebanggaannya berada di kota Tembakau, Jember. 

"Warga di sini ramah dan makanannya banyak yang khas serta enak rasanya. Kalau ada waktu lagi pasti saya akan ke Jember," ucapnya, sesaat hendak meninggalkan Jember untuk mengisi acara Tahun Baru di Bali, Rabu.

Nadine memang menyempatkan diri untuk merayakan Natal di Jember, karena selain telah mendapatkan ijin cuti dari Yayasan Putri Indonesia, dia juga sudah sangat "kangen" (rindu) dengan sang Oma (nenek, ibunda ayahnya) yang belakangan sudah sakit-sakitan. Selain ayahnya, Nadine selama di Jember juga ditemani kedua adik kembarnya, Marcel dan Mischa.

Selain mengikuti misa pada malam Natal serta kangen-kangenan bersama sanak saudaranya, Nadine juga menyempatkan mengunjungi sebuah panti asuhan.

Bahkan, tepat pada hari Natal, 25 Desember lalu, mereka bertiga sempat 'on air' di studio RRI untuk menyapa warga Jember.

Seluruh rangkaian kunjungan Nadine ke beberapa tempat selama berada di Jember, merupakan agenda pribadi dan terlepas dari tugasnya sebagai Puteri Indonesia 2005.

Sumber:
wikipedia.com
kapanlagi.com
kompas.com
suaramerdeka.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts