Sunday, April 28, 2013

Jember Hacker Team


Para pendiri komunitas Jember Hacker Team (JHT) berjanji tidak lagi beraksi secara underground (bawah tanah) pascapenangkapan salah satu anggotanya, Wildan Yani Ashari, oleh Tim Cyber Crime Mabes Polri. Mereka bertekad tampil ke publik untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat bahwa tidak selamanya hacker itu jahat.

“Kami ingin memberi pencerahan pada masyarakat tentang dunia hacker. Pinginnya membuat seminar ke sekolah-sekolah,” kata salah satu pendiri JHT, sebut saja Adi.

Jember Hacker Team, menjadi terkenal tidak hanya di kalangan hacker namun juga orang yang tidak mengerti dunia hacker setelah penangkapan Wildan. Wildan membobol situs Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan meninggalkan tampilan 'Jember Hacker Team' di laman tersebut.

JHT didirikan sejak tahun 2011 lalu dan kini anggota di forum mencapai 3.000 orang dari seluruh Indonesia. Sementara, warga Jember sendiri yang masuk dalam forum itu sekitar 1.600 orang. Anggotanya didominasi anak sekolahan dan kuliahan serta kaum profesional muda.

Keinginan para pendiri JHT untuk muncul ke publik, menyusul desakan banyak pihak yang menginginkan para hacker itu menggunakan keahliannya secara benar.

Budi, sebut saja demikian, pendiri JHT lainnya, mengaku tidak ingin anggotanya bernasib sial seperti dialami Wildan. Padahal, menurut Budi, aksi Wildan itu sebenarnya juga ada positifnya untuk menunjukkan bahwa keamanan situs sang Presiden lemah.

Budi pun menilai dakwaan yang dialamatkan kepada Wildan lebay alias berlebihan. "Padahal tidak ada kerugian apapun. Situs Presiden tidak rusak, cuma tidak bisa diakses," ujarnya. Kepastian bahwa tidak ada kerusakan pada situs Presiden SBY setelah dibobol Wildan jika dibenarkan polisi. Wildan juga terbukti tidak mencuri data dari situs SBY.

Seperti diketahui Wildan dijerat pasal pidana dalam UU ITE yang ancaman hukumannya bisa mencapai enam tahun penjara.

Terlepas kehebatan Wildan Yani Ashari berhasil membobol situs Presiden SBY, seorang hacker profesional bernama samaran Nick Kido menyebut situs sang Presiden memang tergolong mudah dibobol.

Kido mengakui, peretas memiliki konotasi negatif di mata masyarakat. Padahal, secara umum, hacker sebenarnya kegiatan seseorang yang menganalisa, mempelajari sistem atau mengeksploitasi sistem komputer terutama dalam segi keamanan.

“Mereka disebut white hat hackers. Sedangkan yang merusak dan menanam virus disebut cracker atau black hat hackers. Jadi tidak bisa disamaratakan semua hacker itu negatif. Banyak dari kami yang berguna menjaga software dalam negeri dari serangan cracker asing,” katanya.

Kido mencontohkan, saat hubungan Indonesia dan Malaysia menegang, komunitas hacker di Nusantara juga ikut panas. Mereka ikut-ikutan ‘berperang’ di dunia maya. Berbagai web milik Malaysia diserang para hacker Indonesia, begitu juga sebaliknya. 

Serangan itu sifatnya sangat merusak dan permanen. Para hacker dan cracker, mendeface (mengubah tampilan) berbagai web milik Malaysia. Bahkan, ada pula yang menghapus postingan dari web. (uni/idl)

Sumber : www.tribunnews.com

Tuesday, April 2, 2013

Angin Puting Beliung di Jember


Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus, di daerah Sumatera disebut Angin Bohorok dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar

Berdasarkan data yang masuk ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Timur, angin puting beliung  terjadi di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Kaliwates, Sumbersari, dan Patrang di Kabupaten Jember Jatim pada Jumat (29/3) pukul 14.30 WIB.


    
Dalam peristiwa itu, satu orang meninggal dunia bernama Ika, 25,  warga Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Kaliwates karena tertimpa pohon tumbang dan bangunan rumah.

Berdasarkan info lain korban Ika yang meninggal dunia tertimpa reruntuhan tembok dan tidak sempat lari menyelamatkan diri saat berada di tempat pembuatan roti di Jalan Sultan Agung V, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates.
    
Sebanyak delapan orang luka-luka, di mana enam orang luka ringan dan dua orang luka sedang. Korban langsung dirujuk di Puskesmas dan sudah pulang ke rumah. 

Banyak rumah mengalami rusak ringan karena atap rumah mereka berterbangan dan sebagian warga panik keluar rumah untuk menyelamatkan diri saat terjadi bencana puting beliung tersebut.

Sejumlah mobil yang diparkir di garasi dan tepi jalan di lingkungan setempat juga rusak akibat tertimpa pohon dan dinding rumah warga yang ambruk akibat diterjang angin puting beliung.

Hingga Minggu (31/3/2013) pukul 15.00 WIB, jumlah rumah yang rusak mencapai 712 unit, rinciannya 26 rumah rusak berat, 224 rusak sedang dan 462 rumah rusak ringan. JUga kerusakan pada dua musala dan sebuah masjid serta dua buah sekolah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember menaksir kerugian yang ditimbulkan bencana angin puting beliung di Jember mencapai Rp 2,069 miliar. Taksiran kerugian ini berdasarkan dari kerusakan bangunan yang terjadi.

Demikian data sementara yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Sabtu (30/3). Kerusakan bangunan terjadi di Kecamatan Kaliwates, Patrang, dan Sumbersari.

Tak hanya rumah, angin kencang pun merusak bangunan masjid, enam mobil, dan sebuah sepeda motor.

Sementara itu, tim relawan membangun tenda pengungsian dan posko tanggap darurat di Alun-alun Kota Jember. Posko melayani pengungsi, penanganan medis, dapur umum, dan menyalurkan 400 paket sembako untuk warga korban angin puting beliung.

Sementara itu, BPBD bersama tim TNI, Polri, Raung Of Road, Jember Disaster Community, Pramuka, pecinta alam dan relawan bencana lainnya masih membantu warga memperbaiki rumah yang rusak, Minggu (31/3/2013).

Tim kesehatan juga sudah mulai turun untuk membantu masyarakat yang mulai terkena sejumlah penyakit. Dari hasil pemeriksaan kesehatan, ada 84 warga yang terserang sejumlah penyakit. Yang terbanyak yakni mengalami nyeri kepala sebanyak 25 warga, disusul linu-linu sebanyak 22 orang, Ispa 10 orang, dan Hipertensi tujuh orang.

sumber : 
metrotvnews.com
antaranews.com
surabaya.tribunnews.com
republika.co.id
wikipedia.org

Related Posts